Seharusnya, warna cerah yang muncul dari tulisan ini. Seharusnya. Tapi biarkan lalu saja. Toh kita melihat warna tak seperti nyamuk melihat warna, yang hanya mengenal; hitam dan putih.
---
bukan batasan yang hendak dicari saat itu
saat dimana darah naik
saat dimana batasan atas keinginan hilang
saat keinginan justru dibatasi
bukan, menuju
tapi tepatnya maju
yang kemudia harus berjibaku-kelahi
dan, harus, menang
kita, memang dilarang tengadah
dengan atau tanpa maksud sekalipun
tengadah pandang ke atas
pandangan lupa selanjutnya
bukan, tapi lalai
akhirnya lupa
dan dusta
---
Justru, yang lalu itu saat ini. Adalah dimana semuanya segar kembali. Seperti dahaga yang seolah hilang ketika mata melihat gelas berkeringat yang berisi air. Padahal, hilang masih sebatas angan. Seolah-olah. Mungkin demikian serupa seperti itu.
"Berkelahi dulu kau, Bocah. Lalu pulang, membawa kemenangan"
"Baiklah"
"Lemah"
"BAIKLAH!!!"
"Nah, seperti itu"
~"haaha"
September 2012
0 comments:
Post a Comment